Minggu, 04 Agustus 2013

SIASAT MENYAN ATASI SETAN

Strategi Setan Menjerumuskan Manusia

Sebelum kita mengetahui strategi setan menjerumuskan manusia, ada baiknya terlebih dahulu mengetahui Visi dan Misi setan.
Visi setan adalah memperbudak manusia dan Misi setan mengkondisikan manusia lupa kepada Alah SWT.
Adapun strategi setan untuk mewujudkan visi dan misinya adalah sbb :
1.     Waswasah
Waswasah artinya membisikkan keraguan pada manusia ketika melakukan kebaikan atau amal sholeh. Saat kumandang azan subuh dan tubuh kita masih dililit selimut, terbersit dalam pikiran kita, "Nanti lima menit lagi". Ini adalah waswasah. Kenyataannya bukan lima menit tapi satu jam, akhirnya Sholat Shubuh terlambat bahkan tidak sholat.
2.      Tazyin
Tazyin artinya membungkus kemaksiatan dengan kenikmatan. Segala yang berbau maksiat biasanya terlihat indah, Misalnya, mengapa orang yang berpacaran lebih mesra daripada suami-istri? Jalan-jalan saat pacaran lebih mengesankan daripada setelah menikah. Ini karena ada unsur tazyin. Pacaran itu maksiat, sementara nikah itu ibadah. Maksiat disulap oleh setan sehingga terasa lebih indah, nikmat dan mengesankan. Inilah yang disebut strategi tazyin.
3.      Tamanni Tamanni artinya memperdaya manusia dengan khayalan dan angan-angan. Pernahkan terbersit niat akan Shalat Tahjud saat merebahkan badan di tempat tidur? Namun pada jam tiga saat wekwr berbunyi, kita cepat-cepat mematikannya lalu meneruskan tidur.
Pernahkan kita ingin bertobat? Namun pada sat maksiat ada di depan mata, kita tetap saja melakukannya. Ironisnya ini berlangsung berkali-kali. Inilah yang disebut strategi tamanni.
4.      Adawah Adawah artinya berusaha menanamkan permusuhan. Setan berikhtiar menumbuhkan permusuhan di anatara manusia. Biasanya permusuhan berawal dari prasangka buruk. Supaya manusia bermusuhan, setan biasanya menumbuhkan prasangka buruk.Karena itu waspadai kalau kita berprasangka buruk pada orang lain, sesungguhnya kita telah terperangkap strategi setan.
5.      Takhwif Takhwif artinya menakut-nakuti. Pernahkah merasa takut miskin karena menginfakkan sebagian harta, takut disebut sok alim karena datang ke majelis taklim? Kalau kita pernah merasakannya, inilah strategi takhwif.
6.      Shaddun
Shaddun artinya berusaha menghalang-halangi manusia menjalankan perintah Allah dengan menggunakan berbagai hambatan. Pernahkah anda merasa malas saat mau melakukan sholat, atau mengantuk saat membacaAl Qur'an meskipun sudah cukup tidur? Ini adalah gejala shaddun dari setan.
7.      Wa'dun Wa'dun artinya janji palsu. Setan berusaha membujuk manusia agar mau mengikutinya dengan memberikan janji-janji yang menggiurkan. Akhirnya manusia mempercayainya. Misalnya, banyak kasus seorang wanita menyerahkan dirinya pada sang pacar karena dijanjikan akan dinikahi, namun setelah hamil sang pacar meninggalkannya begutu saja. Dia tidak mau bertanggung jawab. Inilah contoh wa'dun atau janji palsu dari setan.
8.      Kaidun Kaidun artinya tipu daya. Setan berusaha sekuat tenaga memasang sejumlah perangkap agar manusia terjebak. Pernahkah saat diberi tugas, kita berpikir nanti saja mengerjakannya krn waktu masih lama? Ternyata setelah dekat waktunya kita mengerjakan asal-asalan dan tergesa-gesa sehingga hasilnya tidak optimal atau ada kemunginan pada waktu yang ditentukan pekerjaan tidak selesai. Strategi ini disebut kaidun.

9.      Nisyan Nisyan artinya lupa. Sesungguhnya lupa itu adalah hal yang manusiawi. Lupa memang sesuatu hal yang manusiawi, tetapi setan berusaha agar manusia menjadikan lupa sebagai alasan untuk menutupi tanggung jawab. Pernahkan kita lupa menunaikan janji? lupa sholat? Kalau sesekali itu bisa disebut manusiawi, tetapi kalau sering dilakukan berarti terjebak strategi nisyan.

Demikian ringkasan tentang strategi setan. Semoga kita dapat mencermati dan berusaha agar tidak terjebak strategi setan laknatullah (setan yang dilaknat Allah) 

dari sumber-sumber terpercaya

bismillah: KHUTBAH IDUL FITRI 1434 H/2013 M

bismillah: KHUTBAH IDUL FITRI 1434 H/2013 M: KEMBALI KE FITHRAH (KHUTBAH IDUL FITRI 1434 H) اَللهُ اَكْبَرْ (×٧)  اَللهُ اَكْبَرْ مَا هَبَّتْ نَسَائِمُ اْلاَفْرَاحِ بِالتَّهَ...

Jumat, 02 Agustus 2013

JAMAAH AHLUL BID'AH HASANAH (JAB HASAN)

MENGAPA

KAU LARANG APA YANG KAMI LAKUKAN?

Rujukan Komunitas Ahlussunnah Wal Jama’ah


BAB I
Keutamaan Al Qur’an, Surat-Surat dan Ayat-Ayat tertentu

A.    Pendapat sebagian manusia bahwa Membaca Al Qur’an tanpa mengerti maknanya adalah omomg kosong , tidak ada gunanya, dan tidak berpahala. Benarkah demikian?
1.      Hadits dari Abi Umamah RA :”Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:”Bacalah oleh Kalian Al Qur’an, karena  ia nanti di hari kiamat akan datang sebagai penolong bagi pembacanya”. HR. Muslim
Komentar: Dalam Hadits ini, Nabi SAW memerintahkan kalian untuk  membaca al Qur’an, bukan berisi perintah  untuk melakukan pemahaman melalui tafsir atau terjemah. Maka, membaca al QUr’an saja merupakan bentuk ibadah yang melahirkan pahala bagi pembacanya dan berhak mendapatkan syafaat Al Qur’an di hari kiamat.
2.      Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mau mengajarkannya (kepada orang lain)”. HR. Bukhori
Komentar: Hadis Ini memberikan kesan bahwa orang yang belajar Al Qur’an menjadi orang terbaik di kalangan manusia. Sudah kita maklumi bahwa orang yang memulai belajar membac a Al Qur’an itu belum mengetahui tafsir dan maknanya, bahkan terasa berat/sulit baginya walaupun baru sekedar membaca, Walaupun demikian, ia telah memperoleh predikat manusia terbaik. Hal ini menunjukkan bahwa membaca al Qur’an saja bukanlah pekerjaan sia-sia bahkan ia adalah bagian dari bentuk ibadah yang berpahala.
3.      Rasulullah Saw bersabda :”Orang yang membaca AL Qur’an dan ia mahir(lancar) ialah bersanding dengan Malaikat Safarah Kiram Al Bararah. Sedangkan orang yang membaca Al Qur’an dengan susah payah karena sulitnya, ia berhak atas dua pahala”. HR. Muttafaqun Alaih.
Komentar:  Hadits ini menunjukkan bahwa orang awam yang merasa sulit dan berat dan gagap  dalam pembacaan Al Qur’an,  ia mendapatkan dua pahala. Seorang pembaca Al Qur’an walaupun  awam, tidak mengetahui tafsir dan terjemahnya, tetap mendapatkan ganjaran dan balasan. Hal ini menunjukkan pula bahwa bacaan Al QUr’an yang dilakukan orang awam itu bukanlah perbuatan sia-sia, tetapi merupakan bentuk ibadah yang berpahala.
4.      Sabda Rasulullah: “Sesungguhnya Allah mengangkat/menghapus Al Qur’an bagi beberapa kaum, dan menetapkannya bagi yang lain”. HR. Muslim
5.      Rasulullah SAW bersabda:”Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al Qur’an), maka baginya satu pahala, dan pahala itu (di sisi Allah)dilipatkan sepuluh kali. Aku Tidak berkata bahwa Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif, satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” HR. Tirmidzi , Hadits Hasan Shahih.
Komentar: Hadits ini secara tegas menyatakan, bahwa membaca Al Qur’an tanpa faham maknanya itu di beri pahala dan bukan kesia-siaan. Rasulullah telah menyatakan bahwa membaca satu atau tiga huruf Al QUr’an  seperti Qaaf, Nuun, atau Alif Laam Mim, didalamnya terdapat pahala padahal kita tidak mengerti maknanya.



B.     Menghafal Al Qur’an atau sebagian Surat/ayat-ayatnya
6.      Rasulullah bersabda: “ Sesungguhnya orang yang di dalam hatinya tidak ada sedikitpun Al Qur’an (tidak hafal sedikitpun) ialah seperti rumah yang roboh”. HR. Tirmidzi, Hadits Hasan Shahih.
C.     Keutamaan Semaan AL Qur’an, Membacanya dengan Keras untuk didengarkan orang lain dan Kebolehan melagukan AL Qur’an. Akan Tetapi ada sebagian manusia yang berpendapat bahwa Membaca Al Qur’an dengan Keras dan Melagukannya adalah tidak boleh bahkan BID’AH. Bagaimana sebenarnya?
7.      Dari Abu Hurairah RA : “ Barang siapa memperdengarkan satu Ayat  Al Qur’an, maka Allah mencatat baginya kebaikan berlipat ganda. Dan Barangsiapa membaca satu ayat dari Kitab Allah, maka baginya cahaya di hari kiamat”.
8.      “Sesuatu yang diijinkan Allah dan NabiNya: orang yang suaranya bagus dan  membaca AlQur’an dengan lagu dandengan suara  keras (jahr). Muttafaqun Alaih.
9.      Siapa yang tidak melagukan Al QUr’an, maka bukan kelompok kami” HR. Abu Dawud dengan sanad yang Jayyid.
D.    KEBOLEHAN Membaca ayat-ayat atau surat-surat pilihan tertentu dan Kegunaannya, disisi lain ada orang yang berpendapat TIDAK BOLEH.
10.  “Surat Al Fatihah (berkhasiat) sesuai niat pembacanya (untuk tujuan apa)”. HR. Al Baihaqy
11.  Dari Abu Hurairah RA:”Barang siapa dalam satu malam membaca 100 ayat Al Qur’an, ia tidak dicatat sebagai anggota dari orang-orang yang lalai.” HR. AL Hakim, hadits Shahih.
12.  Rasulullah SAW bersabda: Aku akan ajarkan kepadamu wahai Abu Said Rafi’, Surat Al Quran yang paling agung”. Belia lalu bersabda :”Surat Al Fatihah ( yang didalamnya ada ayat Al Hamdulillahirabbil Alamiin), ia adalah dinamakan as sab’ul matsany (tujuh ayat yang di ulang-ulang), Al Qar’an Al ‘Adzim yang telah diberikan kepadaku.”
13.  Riwayat dari Ash Shalshal:”Siapa saja yang membaca Surat Al Baqarah maka ia akan diberi mahkota oleh Allah di Surga.” HR. AL Baihagi dalam “Sya’bul Iman”. Hadits Shahih.
14.  Seorang Malaikat Turun ke Bumi, dan berkata:”Berbahagialah dengan dua cahaya, yang telah diberikan kepadamu dan belum pernah diberikan kepada seorang nabipun sebelummu. Kedua cahaya itu adalah: Fatihat Al Kitab (Surat Al Fatihah) dan bagian akhir  surat Al Baqarah. Jika engkau mem baca satu huruf darinya, pasti engkau diberi (apa yang engkau pinta).” HR. Muslim.
15.  Siapa saja yang membaca dua ayat terakhir dari surat AL Baqarah pada malam hari, tentulah keduanya cukup baginya. Muttafaqun Alaih.
16.  Sesungguhnya Rasulull l ah saw bersabda tentang surat al Ikhlash:”Demi DZat yang jiwaku ada di tanganNya, sesungguhnya Surat Al Ikhlash tersebut sepadan dengan sepertiga Al Qur’an.” HR. AL Bukhary.
17.  Seorang lelaki berkata: “Ya Rasulallah, Sungguh aku suka surat ini (maksudnya Qul Huwallahu Ahad).” Rasulullah menjawab:”Sungguh mencintai Surat al Lhklash itu akan memasukkanmu ke Surga.” HR. Tirmidzi dan Al Bukhory.
18.  Dari Anas RA:”Barangsiapa membaca surat Al Ikhlash 200 kali, maka Allah mengampuni dosanya selama 200 tahun.” HR. AL Baihaqy, Hadits Shahih.
19.  Dari Khudzaifah RA:”Barang siapa membaca surat Al Ikhlash 1000 kali, maka benar-benar ia telah membeli (menebus) dirinya dari Allah. HR. Al Khiyari dalam kitab Fawaidnya.
20.  Tahukah kamu beberapa ayat yang diturunkan pada malam ini? Sebelumnya belum ada ayat lainyang diperlihatkan sama sekali? Ialah surat al Falaq dan an Nas.” HR. Muslim.
21.  Dulu Rasulullah memanjatkan do’a perlindungan dari Jin dan pandangan manusia, sehingga turun surat al mu’awidzatain (Al Falaq dan An Nas). Ketika dua surat ini turun, maka Rasulullah mengamalkannya dan meninggalkan doa lainnya.” HR. Tirmidzy, Hadits Hasan
22.  Rasulullah saw bersabda:”Wahai Abal Mundzir, tahukah kami ayat dari  al Qur’an  yang manakah  yang paling agung bagimu? Kemudian saya menjawab: adalah ayat “Allahu laa Ilaaha Illahuwal Hayyul Qayyuum (Ayat Kursi).” Maka Rasulullah menepuk dadaku seraya berkata:”Selamat atas ilmu yang engkau miliki wahai Abal Mundzir!” HR. Muslim
23.  Syetan berkata:”Jika engkau akan berbaring di tempat tidurmu, maka bacalah ayat Kursi, karena Allah akan senantiasa mengirim penjaga untukmu, dan syetan pasti tidak mampu mendekatimu hingga pagi menjelang.” Hal ini dibenarkan oleh Rasulullah SAW. HR. Bukhory.
24.  Dari Abu Bajar RA:”Siapa saja yang ziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya di hari Jumat, lalu membaca syrat Yasin di sisinya, maka diampuni dosanya.” HR. Ibn Ady
25.  Dari M’qil bin Yassar RA:”Siapa saja yang membaca surat Yasin  dengan mengharap Ridho Allah SWT, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lewat . Maka Bacalah surat Yasin disisi orang yang meninggal di antara kalian.” HR Baihaqy, Hadits Shahih.
26.  Dari Abu Umamah RA:”Siapa saja yang membaca Surat HAmim Ad Dukhan pada malam Jumat atau hari Jumat, Allah bangunkan untuknya Rumah di Surga.” HR.THabrany, Hadits Hasan
27.  Di Dalam Al Quran terdapat  sebuah Surat yang terdiri dari 30 ayat yang mampu memberi syafaat kepada seseorang sehingga dosanya terampuni, ialah surat Al Mulk (tabarokalladzi biyadihil mulk)”.HR, Abu Dawud dan Tirmidzi, Hadits Hasan.
28.  Siapa saja yang menjaga 10 ayat di awal surat al Kahfi atau di bagian akhirnya, ia akan terjaga dari dajjal. HR. Muslim
29.  Dari Abu Said RA:”Siapa saja yang membaca surat al Kahfi pada hari jumat maka Allah akan meneranginya dengan cahaya dalam selang waktu antara dua jumat.” HR. Al Hakim dan al baihaqy. Hadits Shahih
30.  Dari Abu Said RA:”Siapa saja yang membaca surat al Kahfi pada hari Jumat maka Allah akan meneranginya dengan cahaya di antara dia dan Baitullah di Makkah.” HR. Al Baihaqy dalam Syu’b Al Iman, Hadits Hasan.
E.      ANJURAN MEMBACA AYAT KURSI dan MU’AWWIDZAT SETELAH SHALAT FARDLU
31.  Dari Abu Umamah RA:” Siapa saja membaca Ayat Kursi setelah shalat lima waktu tiada yang mampu menghalanginya masuk surge kecuali kematian.”HR. An Nasa’I dan Ibnu Majah Maksud kata kecuali kematian adalah, untuk masuk surga seseorang harus mati terlebih dahulu.(pen)
32.  Rasulullah memerintahkan kepadaku supaya membaca al Mu’awidzataini (Al falaq dan An NAs) setiap selesai shalat lima waktu”. HR. An Nasa’I dalam Amal Yaum wa Lailah (1000). Hadits Hasan.  Dalam sebuah riwayat “dan surat al Ikhlash” HR. Thabrany Dengan sanad Jayyid. Adz DZahaby menilainya Hasan sebagaimana dalam kitab Sairu A’lamin Nubala’I Juz 9 hal. 230.
F.      ANJURAN MEMBACA AL FATIHAH, AL IKHLASH DAN AL MU’AWWIDZAT MASING-MASING 7 KALI SETIAP BAKDA SHALAT JUMAT
33.  Dari Aisyah RA:”Siapa saja setelah selesai shalat jumat membaca SUrat Al Ikhlash, Surat AL Falaq dan Surat AN Nas masing-masing 7 kali maka Allah akan melindunginya dari keburukan sampai datangnya Jumat berikutnya.” HR. Ibnu Sina, Hadits Hasan Sahih
34.  Dari Anas RA:”Barang siapa setelah Imam salam pada hari Jumat dan sebelum  melipat kedua kakinya lalu membaca Surat Al Fatihah, Surat Al Ikhlash, Surat Al Falaq dan Surat An Nas masing-masing 7 kali, maka dosa yang telah lewat dan yang akan datang  terampuni.” HR. Abul As’ad Al Qusyairy dalam AL Arba’in, Hadits Hasan.
G.     KEBOLEHAN MENGHADIAHKAN PAHALA BACAAN AL QUR’AN UNTUK MAYYIT
35.  Dari Abdurrahman bin Al Ala’ dari ayahnya:”Wahai anakku, Jika Aku meninggal, maka masukkanlah aku ke liang lahad. Jika engkau telah meletakkanku di liang lahad, maka bacalah ”Bismillahi wa ‘ala Millati Rasulillah”. Kemudian timbunlah aku dengan tanah dengan padat, kemudian bacakan Awal dan akhir Surat  Al Baqarah disisi kepalaku, karena aku mendengar Rasulullah SAW mengatakan yang demikian itu.” HR. AT Thabrany dalam AL Kabir Juz 19 hal. 221. Hadits Hasan
36.  Dari Ma’qil bin Yassar RA:”Siapa saja yang membaca Surat Yasin dengan mengharap ridha Allah, maka dosanya yang telah lalu diampuni. Maka Bacalah surat Yasin di sisi orang yang meninggal di antara kalian.” HR. Baihaqi, Hadits Shahih.

Komentar : Redaksi hadits ini menggunakan kata ‘Inda Mautaakum’ (di sisi mayit), maksudnya pembacaan itu dilakukan di dekat si mayyit.
37.  Dari Ma’qil bin Yassar, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:”Dan YaaSiin adalah Jantungnya Al Qur’an, tiada seseorang yang membacanya dengan mengharap ridho Allah dan hari Akhir, kecuali diampuni dosanya, maka bacalah surat yasin tersebut atas orang yang meninggal di antara kalian.” Musnad Ahmad bin Hanbal hal. 1941.

Komentar : Redaksi hadits ini menggunakan kata ‘Ala Mautaakum’, (atas mayit) maksudnya pembacaan itu dilakukan untuk si mayit tanpa harus berada di dekatnya, atau dari jarak jauh.
38.  Dari Ali RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:”Siapa saja yang melewati suatu Kuburan lalu membaca Surat Al Ikhlash 11 kalikemudian menghaturkan pahalanya untuk semua mayit, maka dia diberi pahala sejumlah mayit yang ada.” Hadits ditakhrij oleh Abu Muhammad As Samarqandy, Ar Rafi’I dan Ad Daruquthny, sebagaimana termuat dalam Haula Khashaaish Al Qur’an hal. 45
39.  Dari Abi Hurairah RA, ia berkata:”Rasulullah SAW bersabda:”Siapa saja yang memasuki suatu kuburan, lalu membaca Surat Al Fatihah, Surat Al Ikhlash dan Surat At Takatsur (Alhakumut Takaatsur), kemudian ia berikrar :”Aku jadikan pahala bacaanku dari firman-firmanMu ini untuk Ahli Kubur, mukminin wal mukminat”, maka hal tersebut nantinya menjadi syafaat baginya di hadapan Allah SWT.” (Ditakhrij oleh Abul Qasim Az Zanjany, sebagaimana dalam buku “Haula Khashaaish Al Qur’an” hal. 46
40.  Dan kami riwayatkan dari Sunan Al Bayhaqy dengan sanad yang hasan bahwa Ibnu Umar menganjurkan  membaca Awal dan Akhir Surat Al Baqarah di atas kuburan setelah selesai pemakaman. Al Adzkar hal. 206.
41.  Dulu, kaum Anshar apabila ada di antara mereka yang meninggal, mereka saling gilir di atas kuburan si mayit seraya membacakan Al Qur’an di sisinya.” (Ar Ruh hal. 11). Kitab Ar Ruh adalah karya Ibnul Qayyim Al Jauziyah, guru Ibnu Taymiyyah at Tamimi.


BAB II
MACAM-MACAM REDAKSI SHALAWAT
A.    KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT DAN SALAM LEPADA NABI SAW.
Allah swt berfirman:
¨bÎ) ©!$# ¼çmtGx6Í´¯»n=tBur tbq=|Áムn?tã ÄcÓÉ<¨Z9$# 4 $pkšr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#q=|¹ Ïmøn=tã (#qßJÏk=yur $¸JŠÎ=ó¡n@ ÇÎÏÈ
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi[*]. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya[**].
Catatan:
[*] Bershalawat artinya: kalau dari Allah berarti memberi rahmat: dari malaikat berarti memintakan ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan perkataan:Allahuma shalli ala Muhammad.
[**] Dilakukan dengan mengucapkan perkataan seperti:Assalamu'alaika ayyuhan Nabi artinya: semoga keselamatan tercurah kepadamu wahai nabi.
1.      Dari Abdullah bin Amr Ibn al ‘Ash RA, bahwasanya ia mendengar Rasulullah SAW bersabda:”Siapa saja yang bershalawat atasku satu kali, maka Allah swt membalas hal itu dengan 10 shalawat/rahmat untuknya. HR. Muslim.
2.      Dari Abu Hurairah RA, ia berkata:”Rasulullah saw bersabda:”Celaka bagi seseorang, ketika namaku disebut di sisinya, ia tidak bershalawat kepadaku.” HR. At Tirmudzi, ia berkomentar bahwa hadits ini berpredikat Hasan.
3.      Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: “Rasulullah saw bersabda:”Janganlah kalian menjadikan Kuburanku sebagai tempat keramaian, tapi bershalawatlah kalian kepadaku, karena shalawat kalian akan disampaikan kepadaku, di manapun kalian berada.” HR. Abu Dawud, dengan Sanad Shahih.
4.      Abu Hurairah RA, ia berkata: “Rasulullah saw bersabda:”Setiap orang yang mengucapkan salam kepadaku, pasti Allah mengembalikan nyawaku sehingga aku menjawab salamnya.” HR. Abu Dawud dengan sanad Shahih.
5.      Dari Ali RA, ia berkata:”Rasulullah saw bersabda:”Orang yang pelit adalah orang yang apabila namaku disebut didekatnya, ia tidak bershalawat kepadaku.” HR. Tirmidzi, Hadits Hasan Shahih.
B.     KESUNAHAN MEMPERBANYAK SHALAWAT ATAS NABI, KHUSUSNYA PADA HARI JUMAT
6.      Dari Ibnu Mas’ud RA, bahwasanya Rasulullah saw bersabda:”Orang yang paling dekat denganku pada hari Kiamat adalah mereka yang paling banyak membaca Shalawt untukku.” HR. AT Tirmidzi ia berkata ini adalah Hadits Hasan.
7.      Dai Aus bin Aus RA ia berkata:”Berkata Rasulullah SAW:”Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari JUmat, maka perbanyaklah membaca sjhalawat untukku pada hari itu, karena sesungguhnya bacaan shalawat kalian itu disampaikan kepadaku.” Para Sahabat bertanya:”Wahai Rasulallah, bagaimana bacaan shalawat kami dihaturkan kepadamu, sedangkan tubuhmu telah binasa/hancur?” Beliau menjawab: ”Sesungguhnya Allah SWT telah mengharamkan bumi atas jasad para Nabi.” HR. Abu Dawud dengan sanad Shahih.
C.     ANJURAN MEMBACA TAHMID DAN SHALAWAT NABI SEBELUM BERDOA
8.      Dari Fudhlah bin Ubaid RA ia berkata:”Rasulullah SAW mendengar seseorang yang berdoa tidak memuji Allah SWT dan tidak bershalawat kepada Nabi SAW, Maka Rasulullah SAW bersabda:”Orang ini koq tergesa-gesa sekali”. Kemudian beliau memanggil orang tersebut, lalu beliau berkata kepadanya, atau kepada orang lain:”Jika salah seorang di antara kalian berdo’a, maka, hendaklah ia memulainya dengan memuji tuhannya yang Maha Suci, lalu bershalawat atas Nbai SAW, baru ia berdoa apapun setelahnya.” HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, ia berkata Hadits ini Hasan Shahih.
D.    KEUTAMAAN MAJELIS SHALAWAT DAN SALAM ATAS NABI MUHAMMAD SAW
9.      Dari Jabir RA:”Tiada berkumpul suatu kaum dalam sebuah majelis kemudian bubar tanpa dzikir kepada Allah SWT dan shalawat atas Nabi Muhammad SAW, kecuali mereka bubar dari majelis yang lebih berbau disbanding bangkai.” HR AT Thayalisy, Al Baihaqy dan Adh Dhiya’, Hadits Shahih.
10.  Dari Abu Hurairah RA: :”Tiada berkumpul suatu kaum dalam sebuah majelis kemudian bubar tanpa dzikir kepada Allah SWT dan shalawat atas Nabi Muhammad SAW, kecuali majelis mereka itu membawa celaka atas mereka di hari kiamat.” HR. Ahmad dan Ibnu Hiban. Hadits Shahih.
11.  Dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id RA: :”Tiada duduk-duduk suatu kaum dalam sebuah majelis tanpa dzikir kepada Allah SWT dan shalawat atas Nabi Muhammad SAW, kecuali atas mereka kesialan. Jika mau Allah siksa mereka atau akan mengampuni mereka.” HR. At Tirmidzy dan Abu Dawud. Hadits Hasan.